Selasa, 10 September 2019

Ibumu Duniamu, Ibumu Akhiratmu



November 2007, hari itu aku membawa keluarga kecilku keluar dari kampung halaman yang hampir sebagian besarnya dihuni oleh keluargaku sendiri. Tidak terlalu jauh jaraknya, hanya berpindah dari desa menuju perkotaan dengan jarak tempuh dua sampai tiga jam dengan kecepatan maksimal. Dengan membawa barang yang tidak terlalu banyak karena sebagian telah terjual bersama rumahku.
Aku akui memang sangat berat meningglkan kampung halaman beserta orang-orang yang sangat berarti dalam hidupku, terutama Ibuku. Saat-saat terakhir aku berpamitan dengan ibu, ia berucap dalam tangisnya, “nak, jaga baik-baik keluargamu dan anak-anakmu.” Tak banyak yang ibu berikan padaku melainkan hanya do’a dan sehelai sarung batik miliknya, kemudian aku beranjak pergi.
Kini aku melanjutkan hidupku bersama keluarga kecilku yang deminya aku rela meniggalkan semua harta, kampung halaman dan bahkan keluargaku. Bukan untuk menjauh, melainkan demi keselamatan keluargaku sendiri. Sedikit bercerita tentang sebab mengapa aku memilih meninggalkan semuanya demi keselamatan keluarga kecilku. Kita semua tau kampung yang masih kental dengan berbagai adat, kebiasaan, hingga ilmu-ilmu yang dianut oleh penduduknya, bahkan ilmu hitam (sesat) sekalipun.
Beberapa tahun setelah pernikahanku dengan wanita  yang sangat aku sayangi, kami baru dikarunia tiga orang anak, dua laki-laki dan satu perempuan. Aku medapatkan pekerjaan yang memang sesuai dengan profesiku, begitu juga istriku memulai bisnis kecil-kecilannya yakni berjualan pakaian. Selang beberapa bulan Allah memberi kami rezeki yang lebih dan dengan itu kami sepakat untuk membangun rumah, tidak terlalu besar hanya berukuran 4x11.
Menyusul dengan acara khataman Qur’an anak pertamaku dengan menyembelih satu ekor sapi, lalu kami membuka bisnis rumahan yakni toko sederhana, serta membeli motor agar mempermudah pekerjaan dan bisnis istriku. Tak cukup itu semua, Allah mengaruniai kami lagi dengan seorang anak perempuan, yang kemudian Aqiqohnya diselenggarakan dirumah baru kami. Dibalik itu semua istriku selalu mengingatkan jangan lupa bersyukur kepada Allah SWT atas semua yang telah IA berikan.
Hingga pada suatu hari, anak keempat kami jatuh sakit, bisnis merosot, serta banyak kejadian-kejadian ganjil yang terjadi dikeluargaku.tak sampai disitu, istriku sempat mendengar dari beberapa warga kampung tentang isu-isu mengenai keluarga kami yang serba berkecukupan. Bahkan saat istriku sedang berjualan pakaian keliling salah seorang warga bertanya kepadnya, “bu, ibu pakai ilmu apa sampai jadi kaya begitu, ibu pakai ilmu hitam ya?”. Istriku kaget mendengarnya, lansung kembali kerumah dengan air mata bercucuran.
Dengan keadaan yang sangat rumit untuk keluarga kami, ditambah anakku yang tak kunjung sembuh. Kami memutuskan untuk mengundang salah seorang ustadz yang masih termasuk keluarga kami juga. Saat sedang berbincang-bincang diruang tamu kejadian aneh terjadi, tiba-tiba saja paku berukuran 7cm yang telah berkarat jatuh diatas meja kaca tepat ditengah-tengah kami.
Bebrapa hari setelah itu banyak kejadian aneh yang terjadi, dan pada suatu sore, aku sedang membersihkan taman bunga milik istriku, karena melihat bunga yang paling besar ditaman tersebut  tiba-tiba layu dan mati. Setelah menggali hingga ke  akar, sangat terkejut dengan apa yang aku temukan dibawah bunga tersebut. Sebuah benda yang terbungkus dengan kain kafan dan terikat seperti mayat. Ternyata benda tersebut berisikan tulang manusia, jarum, potongan benang, potongan surat yasin, dan beras pulut tiga warna, serta bebrapa helai rambut manusia.
Halaman rumahku ramai sore itu, hingga menjelang matahari terbenam, ustadz yang kerap disapa tete atek (tete dalam Bahasa kami yang artinya kakek), datang kerumahku, begitu juga keluarga dan orang-orang terdekatku. Bercerita mengenai hal tersebut, dan kejadian-kejadian yang telah banyak terjadi di rumahku dan keluargaku. Menurut beberapa orang tua didalam keluargaku yakni ada orang yang telah iri hati pada keluargaku, hingga melakukan hal tersebut dan mengakibatkan banyak masalah yang terjadi dalam keluargaku, bahkan keputusan akhir dari diskusi malam itu bahwa jika tidak segera meniggalkan rumah ini maka harta benda kami akan lenyap atau anggota keluargalah yang lenyap (meniggal). Tanpa berfikir panjang aku lebih memilih keselamatan keluargaku dan pergi meniggalkan rumahku.
Kami melanjutkan hidup dikota, tidak terlalu lama tingaal diperkotaan, kurang lebih dua tahun, aku memutusakan untuk membawa keluargaku hidup dirantauan orang. Berpindah menuju Kalimantan yang dekat dengan perbatasan Malaysia-indonesia. Dan memulai semuanya kembali dari awal bersama istri dan anak-anakku. Dengan bekal pengalaman yang kumiliki, aku berusaha menghidupi keluargaku dengan seadanya. Hingga Allah kembali memberi pertolonganNYA, aku mendapat pekerjaan yang lagi-lagi sesuai dengan profesiku.
Hidup bertahun-tahun dikampung orang dan belum pernah kembali kekampung halaman, dengan pendapatanku yang bisa dibilang lumayan, keadaan keluargaku kembali membaik. Aku mulai sibuk dengan pekerjaanku dan bisa dibilang aku tidak lagi memikirkan keluargaku dikampung. Hingga pada suatu hari ada hal-hal yang mengganjal perasaanku, dengan hasil keringatku yang memadai. Aku berfikir, apa yang telah aku hasilkan? Dari semua pendapatanku, aku merasa seperti tidak merasakan hasil keringatku selama ini. Ada apa dibalik semua ini?.
Kembali memikirkan semua yang telah aku perbuat, hingga terbesit satu nama dalam benakku, orang yang sangat bersikeras melarangku untuk merantau hingga keluar pulau, apalagi sampai mendekati negara tetangga. Namun aku tetap pergi membawa keluargaku merantau.
Ibuku, dengan mata yang mulai mengalirkan air dan sambil melafazkan “maafkan aku buk”. Dengan dikuatkan oleh istriku, kami berencana untuk segera mengunjungi ibuku yang sekian lama tidak pernah aku hubungi. Dengan sekaligus meminta Ridho ibu, aku pulang kampung dengan istri dan dua anak perempuanku.
Beberapa hari dikampung halaman, sungguh menentramkan jiwaku. Kini kami kembali ketempat perantauan. Dengan keikhlasan dan Ridho ibu, aku kembali bekerja, kini telah aku rasakan semua penghasilanku, dan tidak lupa untuk memberi sebagian dari hasil keringatku utnuk ibu.
*Diceritakan oleh Zubair dan ditulis oleh Ismail (Mahasiswa STAIL Surabaya Semester VII) kepada Suara Hidayatullah

Kamis, 19 April 2018

BUDAYA DAN ZAMAN


oleh ismail

suatu bangsa akan hancur jika kaum pemudanya hancuur, maka dari itu serangan yang digencarkan kepada kaum muda sekarang sangat banyak dari berbagai segi pandang, yang sangat mirisnya yakni budaya yang paling memberi pengaruh terbesar pada kalangan muda, namun suatu bangsa juga akan sejahtera jika kaum pemudanya sejahtra.
Budaya asing merupakan budaya yang berasal dari negara lain, contohnya budaya barat yang berasal dari negara-negara di benua Eropa, Amerika, Australia, ataupun negara-negara yang identik dengan “kulit putih”.  Ada juga budaya timur yang identik dengan negara-negara yang berada di Asia Barat. Meskipun budaya asing yang masuk ke Indonesia membawa pengaruh positif, akan tetapi ada juga pengaruh negatif yang diakibatkan oleh budaya asing tersebut. Pengaruh negatif budaya asing yang masuk ke Indonesia menyebabkan keguncangan budaya, masyarakat indonesia menjadi individualistis, dan menyebarnya perilaku konsumtif.

Pertama, pengaruh budaya asing yang masuk ke Indonesia menyebabkan guncangan budaya. Guncangan budaya yaitu masuknya suatu budaya baru ke dalam budaya lain di suatu negara sehingga menyebabkan adanya perubahan mendadak dalam budaya yang ada di negara tersebut. Budaya asing yang masuk ke Indonesia menyebabkan perubahan nilai-nilai budaya yang ada di Indonesia. 

Selain itu, budaya asing menyebabkan lemahnya budaya Indonesia karena masyarakat Indonesia, khususnya kalangan muda, lebih tertarik dengan budaya asing dibandingkan dengan mempelajari budaya dalam negeri. Guncangan budaya tersebut juga menyebabkan adanya perubahan mendadak dalam cara berpakaian masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia yang sebelumnya berpakaian tertutup, sopan, dan rapi, sekarang banyak masyarakat Indonesia, khususnya kalangan muda, yang memilih untuk berpakaian terbuka, ketat, dan terlihat kurang sopan. Contohnya yaitu anak muda Indonesia senang memakai pakaian ketat agar terlihat lebih modern.

Kedua, pengaruh budaya asing yang masuk ke Indonesia menyebabkan masyarakat Indonesia menjadi individualistis. Sikap masyarakat Indonesia yang individualistis terlihat sejak masuknya budaya asing di Indonesia. Masyarakat Indonesia, terutama yang tinggal di daerah perkotaan, menjadi mempunyai pola pikir bahwa kepentingan diri sendiri adalah hal utama dibandingkan kepentingan orang lain. Sikap individualistis ini dapat melemahkan budaya Indonesia, seperti budaya gotong royong dan memecahkan suatu permasalahan bersama secara musyawarah. 

Selain itu, sikap individualistis ini dapat melemahkan bahkan menghilangkan nilai-nilai budaya Indonesia. Masyarakat Indonesia di mata dunia dikenal sebagai masyarakat yang ramah, sopan, dan murah senyum. Akan tetapi, budaya asing yang memberikan pengaruh sikap individualistis ini menyebabkan nilai keramah-tamahan masyarakat Indonesia, khususnya yang tinggal di daerah perkotaan, menjadi berkurang. Sebagai contoh, sikap tegur sapa dan memberikan senyum akan jarang sekali ditemukan di daerah perkotaan dibandingkan di daerah pedesaan.

Ketiga, pengaruh budaya asing yang masuk ke Indonesia menyebabkan masyarakat Indonesia menjadi konsumtif. Perilaku konsumtif ini menyebabkan berubahnya pola pikir masyarakat Indonesia menjadi matrealistis. Barang-barang mewah pun menjadi hal yang primer bagi sebagian kalangan. Perilaku konsumtif ini dapat menyebabkan tidak dilihatnya produk-produk dalam negeri. Masyarakat akan lebih memilih membeli produk-produk luar negeri dengan harga yang lebih mahal dibandingkan membeli produk dalam negeri. Pola pikir bahwa produk yang berasal dari luar negeri adalah lebih baik daripada produk dalam negeri telah menyebar di kalangan masyarakat Indonesia. Hal ini akan berakibat pada munculnya kesenjangan sosial. 

Kesenjangan sosial muncul ketika terdapat perbedaan besar antara kesejahteraan antara masyarakat kelas atas dan kelas bawah. Dengan masuknya budaya asing yang membawa pengaruh perilaku konsumtif akan menyebabkan masyarakat Indonesia yang berada di kelas bawah akan semakin terpuruk yang merupakan tanda dari kesenjangan sosial. Sebagai contoh, masyarakat Indonesia menyukai mengganti handphone lamanya dengan membeli handpone keluaran terbaru agar mengikuti perkembangan zaman.

Dari penjelasan diatas, budaya asing, selain membawa pengaruh positif, juga membawa perilaku negatif yang harus dihindari oleh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia sebaiknya pandai dalam menyaring budaya yang masuk ke Indonesia dengan mengetahui mana hal yang buruk dan yang baik untuk diikuti. Orang tua juga berperan penting dalam mengawasi anak-anaknya agar tidak mengikuti pengaruh buk dari budaya asing. Selain itu,  pemerintah juga berperan dalam menyaring budaya yang masuk ke Indonesia dengan cara membuat peraturan-peraturan untuk meminimalisasi terjadinya pengaruh negatif dari masuknya budaya asing ke Indonesia.
maka perlunya diajarakn kepada generasi muda bahwa budaya para leluhur yang lebih baik dan bukan berarti tidak mengikuti perkembangan zaman akan tetapi perlunya membandingkan mana budaya baik dan mana budaya buruk, sungguh budaya islam yang sangat terperosok dikalangan kaum muda sekarang karena lebih maraknya budaya barat, dan perlunya bagi orang tua juga untuk memberi contoh budaya yang baik dan sesuai syariat kepada anak-anak mereka.

PERSAUDARAAN DALAM ISLAM


oleh ismail

Saudara tidak harus dari rahim yang sama, umat islam ibarat satu tubuh manusia yang mana jika salah satu anggota tubuh merasakan sakit, maka anggota tubuh yang lainpun ikut merasakannya, jika kaki terluka, maka mulut akan mengeluh kesakitan dan tangan otakpun merespon dengan berfikir untuk melakukan sesuatu lalu tangan refleks mengerjakannya dan hatipun ikut merasakan was-was dan menyebarkan keseluruh anggota tubuh.

umat islam dibelahan bumi manapun jika terkena musibah ataupun ancaman maka saudara semuslimnya akan ikut merasakan keresahan tersebut, tak pandang kaya atau miskin, jelek atau ganteng, bodoh atau pintar, berkulit hitam atau putih, semuanya adalah saudara yang harus terjalin tali silaturrahmi, jika tak dapat membantu mereka ataupun berkomunikasi kepada mereka, ingatlah ada Allah yang mengabulkan do'amu untuk saudara mu.

لا يؤمن احدكم حتى يحب لأخيه ما يحب لنفسه

"tidak beriman salah satu dari kalian sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri"
banyak hal yang harus dilakukan sebagai pelengkap iman, dan salah satunya ialah mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri, persaudaraan didalam islam sudah menjadi kaharusan bagi setiap kaum muslimin, ada dua manfaat yang perlu diketahui dari hadits tersebut, yakni:
manfaat maddiah dan ma'nawiah, yang pertama maddiah ialah jika seorang muslim mempunyai kebutuhan lalu ia tidak sanggup memenuhi kebutuhannya tersebut maka bantulah ia, ingat harta yang kita miliki ada sebagian dari hak mereka, jangankan yang mampu, terlebih lagi yang tidak mampu.

manfaat kedua yakni: ma'nawiyah yaitu ketika saudara seiman kita dalam maksiat atau hendak bermaksiat, jangan dibiarkan begitu saja! dia saudara mu, bagian dari tubuhmu, cegah semampumu, ingatlah semua akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak ketika kau mampu mencegah saudara mu dari maksiat lantas kau tidak mencegahnya maka termasuk doa bagi mu.

ingat perkataan diawal, saudara tidak harus lahir dari rahim yang sama, setiap muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, silaturrahmi akan menjadikan salah satu amalan yang bisa menolong kita di alam kubur kelak, jangan menyakitinya, jangan membencinya dan jangan membuat dia resah karena keberadaanmu. jangan pernah memutuskan tali silaturrahmi kepada saudara mu, dianggap telah keluar dari islam seseorang jika ia tidak berteguran (membenci) terhadap saudaranya lebih dari tiga hari.
wallahua'lam

Jumat, 09 Februari 2018

YA ALLAH AKU TAKUT JATUH CINTA


"kalau cinta sudah melekat, durian pun rasa coklat"
bisa dibayangkan bagaimana rasanya durian rasa coklat? sungguh suatu hal yang sangat menarik bukan, sudah tentu mereka para pujangga cinta mungkin pernah merasakan nikmatnya cinta, ntah rasa apa coklat, pandan, atau yang lainnya.

Manusia di anugerahi oleh Allah rasa cinta masing-masing didalam hatinya, seorang ibu cinta kepada anaknya, suami cinta pada istrinya, anak cinta pada kedua orangtuanya. Sebuah rasa yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata, tak bisa dilihat oleh mata, dapat disentuh oleh kulit. Sungguh indah Allah ciptakan perasaan itu yang bisa menjadikan hal yang sulit menjadi mudah, sedih berganti bahagia, tangis berganti tawa.

Di zaman sekarang sangat mudah sekali terlontar dari mulut-mulut para remaja kata cinta, I love you, aku cinta padamu, aku sayang kamu. Tapi di sebalik kata itu apakah mereka tahu maknanya? kebanyakan orang hanya memahami kata itu terhadap apa yang mereka rasakan. tidak lebih dari sekedar ungkapan rasa terhadap apa yang mereka sukai dan inginkan.

Orang yang merasakan cinta sudah tentu hatinya cenderung terhadap sesuatu yang ia cintai itu. cinta tidak memandang usia, cinta bisa datang kepada siapa saja, tua muda maupun pujangga hatta anak-anak kecil pun bisa merasakannya yang di namakan cinta monyet. Ketika cinta sudah merambat didalam hati, sudah tentu sekujur tubuh ikut merasakannya kebahagiaan pun datang, hari-hari yang penuh dengan warna.

Itulah bagi mereka penikmat cinta dunia, cinta bisa membawa kebahagiaan namun bisa juga membawa bencana, seperti istilah orang-orang "cinta ditolak dukun bertindak" wah kelihatan ngeri ya...
Namun ada sekelompok orang yang bertolak belakang dengan cinta dunia, cinta yang tak halal dimata Allah.

Itulah mereka yang suka dengan panggilan ikhwan akhwat. Banyak juga istilah-istilah bermunculan di komunitas ikhwan dan akhwat, misal jofisa (jomblo fii sabiilillah) atau josh (jomblo sampai halal).
kedengarannya bagus, siapa yang tidak ingin menjomblo di jalan Allah? tapi menjomblo itu tidaklah mudah, menahan perasaan dan membendung cinta.
Apalagi denga jomblo sampai halal, ini tentu lebih menarik karena ia hanya akan mengungkapkan perasaan cintanya ketika ia telah menikah yakni HALAL.

Menguak makna cinta yang sesungguhnya, apa arti disebalik kata C I N T A?
Cinta adalah sesuatu yang permulaannya seperti sebuah senda gurau dan akhirnya adalah merupakan keseriusan. Karena keagungannya, arti cinta sangat rumit untuk digambarkan. Engkau tidak akan dapat menemukan hakikatnya kecuali setelah bersusah payah (dengan pengorbanan). *ibn hazm*
Cinta ialah sebuah pengorbanan, seberapa besar cinta mu terhadap sesuatu itu, sebesar itu pula pengorbananmu untuk mendapatkan sesuatu itu.

Cinta yang haqiqi ialah cinta kepada Allah SWT dan Rosulullah SAW, cinta pada kedua orangtua, cinta kepada sesama kaum muslimin, cinta terhadap lingkungan dan cinta terhadap pasangan halal kita, cinta bisa menjadi haram apabila salah menempatkannya namun cinta juga bisa menjadi halal bahkan membuahkan surga ketika ia ditempatkan yang sesuai syariah islam.

Ketika engkau berani mengungkapkan cinta yang tidak Diridohi oleh Allah maka engkau berani mengambil resiko patah hati karena salah menempatkan cinta.

"Ya allah jauhkan kami dari musibah cinta, serta anugerahkan kami cinta yang engkau ridohi".

oleh : ismail

Sabtu, 03 Februari 2018

MUSLIM DAN MUSLIMAH ITU CERDAS

oleh : ismail

Seorang muslim meletakkan lisannya dibelakang otaknya berbeda dengan Non muslim meletakkan lisannya didepan otaknya.
Pernahkan Anda mendengar pepatah yang mengatakan “Hanya keledai yang jatuh ke lubang yang sama dua kali.” Pepatah ini adalah suatu ungkapan kebodohan seseorang yang tidak mau mengambil hikmah dari kesalahan yang sama. Padahal, Nabi Muhammad saw. melarang kita berperilaku seperti keledai dari hadis riwayat Abu Hurairah ra. beliau bersabda: Seorang mukmin tidak boleh dua kali jatuh dalam lubang yang sama.

Bagaimana dalam kenyataannya? Ternyata banyak yang lebih parah, yaitu orang yang jatuh berkali-kali pada lubang yang sama, lebih dari dua kali. Disisi lain, banyak orang yang merasa tidak pernah jatuh dan dia merasa pintar. Padahal dia tidak jatuh sebab dia berada di lubang sehingga tidak mungkin jatuh lagi, kecuali ada lubang di dalam lubang, ini lumayan lucu.

Kasus yang pertama bisa terjadi dengan tiga kemungkinan

Dia tidak pernah belajar dari kesalahan sebelumnya. Orang seperti tipe orang yang tidak mau menggunakan akal dan tidak mau belajar. Dia akan lebih fokus menyalah orang lain atau keadaan ketimbang mencari akar pemasalahan yang selalu ada pada dirinya.Dia tidak tahu kesalahan yang di lakukan. Biasanya jika penyebab kesalahan tidak nampak, ini sering terjadi jika penyakitnya ada di cara berfikirnya. Dia mungkin melakukan perbaikian, tetapi tidak pada mindsetnya, maka perbaikannya akan sia-sia saja.Dia tahu kesalahannya tetapi tidak melakukan perubahan. Ada orang seperti ini, kadang saya bingung menjelaskannya. “Ko ada sih orang kaya gini?” Mungkin, karena malas aja ya. Penyebab lainnya ialah kesalah pahaman terhadap takdir, dia katakan kalau dia hidup seperti itu sudah takdir. Tidak ada yang bisa diubah.

Kasus kedua adalah orang yang sebenarnya dia berada di dalam lubang. Dia tidak merasa jatuh sebab sudah ada dibawah lubang. Penyebabnya karena tidak sadar kalau dia sebenarnya berada dibawah. Mengapa sampai tidak sadar? Mungkin karena wawasan yang kurang. Dia kira kehidupannya sudah baik dan wajar sehingga tidak perlu memperbaikir diri.

Untuk menghindari supaya kita tidak menjadi seperti keledai atau lebih parah dari keledai maka kita perlu terus meningkatkan kualitas diri. Mulai meningkatkan wawasan, keterampilan, dan yang paling penting ialah pola pikir kita. Jangan pernah merasa sudah cukup, sebab itu sebuah kerugian. Jadikan, hari ini lebih baik dari hari kemarin.

#maafkankesalahannya.
#barubelajar

Jumat, 02 Februari 2018

HIJAB DALAM ISLAM


ISLAM sangat menghargai perempuan dan menempatkan perempuan ibarat ratu yang harus dijaga keindahan dan kehormatannya. Salah satu wujud penghormatan itu adalah perintah mengenakan hijab guna menjaga keindahan dan kehormatannya, khususnya untuk menjaga kaum perempuan dari pandangan laki-laki yang bukan muhrimnya.

Diakui atau tidak, Islam telah digerogoti dari dalam. Salah satu fungsi hijab yang beralih hanya untuk mengikuti tren zaman yang modelnya dikreasikan oleh trend modern masa kini ala Barat. Inilah yang sangat memprihatinkan. Ironisnya, kebanyakan dari umat Islam tidak menyadarinya. Bahkan, secara tidak langsung umat Islam banyak mendukung keadaan yang mengenaskan ini dengan berlomba-lomba menciptakan hijab yang menarik tanpa mempedulikan fungsi hijab yang sebenarnya. Sangat banyak dijumpai hijab-hijab yang memperlihatkan lekuk tubuh, bahkan yang menjadi konsumsi perempuan muslim adalah hijab-hijab tersebut yang katanya modern.

Hilangnya fungsi hijab yang sesungguhnya karena disebabkan oleh keinginan mengikuti trend fashion saja agar terkesan tidak kolot dan ketinggalan zaman. Padahal, dalam Islam, hijab yang hakiki tidak mengenal modis ataupun style fashionnya. Bahkan Allah SWT telah menerangkan dalam Al-Quran Surat Al-Ahzab ayat 59 yang artinya, “Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”.

Jadi, hakikat hijab menurut ajaran Islam adalah menutupi aurat dan keindahan, sedangkan trend fashion sekarang justru mengekspose keindahan. Hal tersebut dijelaskan dalam Al-Quran Surat An-Nur ayat 31 yang artinya, “dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya”.

Dari pernyataan di atas, timbul satu pertanyaan, bagaimana menutupi perhiasan dengan hijab abila hijab justru menjadi perhiasan baru? Sedangkan fungsi hijab yang sebenarnya yaitu sebagai penjaga rasa malu, tanda kehormatan seorang wanita, tanda kekuatan agama dan akalnya,  sebagai tanda ketaatan menjalankan dakwah untuk jihad di jalan Allah. Bukan menjadikan hijab sebagai sesuatu yang baru dan justru menarik perhatian.

Menurut Imam Asy-Syaukani dalam Nailul Authar, hijab-hijab modis identik dengan pakaian syuhrah. Adapun yang dimaksud dengan syuhrah yaitu adalah terlihatnya sesuatu yang disebabkan karena warnanya yang mencolok sehingga menyebabkan orang cenderung untuk melihatnya. Hal tersebut membuat dia (pemakai hijab tersebut) bangga dengan ujub (tinggi hati) dan sombong. Sedangkan hijab yang benar menurut tuntunan Islam adalah sebuah kesederhanaan. Kesederhanaan dalam berhijab juga merupakan sebuah ujian untuk seorang muslimah, apakah dia patuh pada perintah Allah semasa hidupnya di dunia.

Hijab merupakan perintah yang harus dikenakan bagi kaum hawa sebagai wujud dari rasa kasih sayang Allah, karena apa yang Allah perintahkan bagi muslimah untuk berhijab adalah sebuah kebaikan, yaitu sebagai penjaga rasa malu dan memelihara kehormatan pemakainya. Hal tersebut dijelaskan dalam Hadits Rasulullah yang diriwayatkan leh Bukhari-Muslim yang artinya, “Tidaklah rasa malu itu ada, kecuali selalu mendatangkan kebaikan”.

Oleh karena itu, tidak ada jenis hijab modern ataupun trend fashion dalam Islam. Hakikat fungsi hijab yang sebenarnya bagi seorang muslimah yang benar-benar mengenakan hijab adalah untuk mencari ridho Allah semata dan menunaikan kewajiban sebagai perempuan muslim.

Sudah jelas, bahwa Allah telah memerintahkan kepada muslimah untuk menutupi semua aurat dan perhiasannya, bukan hanya kepala saja sebagaimana yang terdapat dalam Al-Quran Surat Al-Ahzab yang berbunyi, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Teks yang digunakan dalam ayat tersebut bukan untuk “mengulurkan jilbab ke kepala mereka”.

Jika perspektif tentang mengenakan hijab hanya untuk menutupi kepala saja, lalu dimanakah perbedaan antara perempuan muslim dengan perempuan kaum zionis yang juga mengenakan tutup kepala. Bukankah dalam Nabi Muhammad pernah bersabda yang artinya, “Barang siapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka”. (uqudulujen, hal:93).

Jika berhijab hanya untuk menutupi kepala lebih yang mengutamakan trend fashion, maka hal tersebut jelas mengabaikan fungsi hijab sesungguhnya. Apabila hal tersebut tetap dilestarikan, maka perempuan muslim telah tasyabbuh yaitu mengikuti identitas agama lain. Lebih ekstrimnya, jika telah mengikuti agama lain, maka secara tidak langsung telah murtad dari agama Islam. Na`u dzubillahi min dzalik.

Oleh karena itu, seorang muslimah yang cedas adalah muslimah yang bangga mengenakan hijab yang sesuai tuntunan Islam sebagai identitasnya dan sekaligus sebagai tanda ketaatan terhadap Allah. Bukan muslimah yang menjadi orang lain (ala barat) dengan beralasan mengikuti zaman.

Dan hendaknya sebagai perempuan muslim yang benar untuk memperbaiki niat berhijab dan dapat memahami arti dari pentingnya menutupi aurat sehingga hijab tidak hanya berarti sebagai pembalut yang masih memperlihatkan lekuk tubuh, melainkan menjadi sebagai penutup yang membuat pemakainya menjadi nyaman dan mempunyai identitas wanita terhormat. Wallahu a`lam bi al-showab.

oleh : ismail

Kamis, 01 Februari 2018

BERDO'A TIDAK CUMA SEKALI DUA KALI

Di satu ruangan suci ditengah rumah terlihat dua sosok manusia yang sedang khusyuk dalam permohonannya, setelah selesai bermunajat kepada rabbnya dua orang ayah dan anaknya itu beranjak keluar dari ruangan dan menuju ke dapur, tepatnya di meja makan yang telah duduk sosok ibu dari anak tersebut, sebelum memulai sarapan paginya si ayah berkata kepada anaknya
"nak semua yang kita makan pagi ini adalah rezki dari Allah jadi banyak-banyaklah bersyukur dan berdo'a meminta KEPADANYA".
begitulah kebiasaan ayah dan anak itu setiap harinya sebelum sarapan. Hingga suatu hari orangtua si anak tersebut keluar kota untuk suatu urusan dan si anak tidak ikut bersama orangtuanya karena ia tidak mendapatkan izin dari sekolahnya. Ketika hari berganti malam si anak melakukan aktivitas seperti biasanya hingga ia tertidur ketika pagi menjelang ia terbangun dari tidurnya dan kaget melihat matahari sudh mulai meninggi karena biasa yang membangunkannya sedang keluar kota yakni sang ibu. Ia pun bergegas mandi dan persiapan untuk sekolah, ketika ia menuju meja makan ia tidak mendapati makanan apapun di meja , dalam keadaan tersebut ia tersadar bahwa ada yang ganjil dari kebiasaannya, ada yang kurang dari kebiasaannya lalu ia bergegas ke musholla di tengah rumah lalu mendirikan sholat dua rakaat dan berdo'a, ia kembali ke meja makan dan kagetnya di meja sudah terhidang sarapan pagi untuknya.
Saudara pembaca yang saya hormati, kebiasaan yang baik akan menimbulkan hal yang baik pula. tingkat keistiqomahan seseorang tergantung dari diri sendiri ketika semangatnya melakukan kebiasaannya itu sudah menjadi kebutuhan hidupnya. akan ada rasa kurang dalam hidup kita jika apa yg telah menjadi kebiasaan rutin terlewatkan tanpa sengaja.
Do'a merupakan hal yang sangat di butuhkan terlebih ketika dalam keadaan tertentu. Allah SWT berfirman :
" berdo'alah kepada ku maka akan aku kabulkan permohonanmu" (ghofir:60)
Ketika seseorang mencoba mewujudkan sesuatu, pertama mungkin tidak, kedua juga masih tidak tapi ketiga dan keempat tidak mustahil sesuatu itu mulai terlihat keberadaannya ada perkembangan di balik itu semua, istiqomah dalam do'a tidaklah mudah, bagaimana perasaan anda jika permohonan anda tidak ada hasilnya, tapi jika terus-menerus in shaa allah akan membuahkan hasil.
Mungkin Allah tidak mengabulkan apa yang anda minta sekarang, tapi bisa jadi Allah menyiapkan permintaan anda di waktu yang lebih tepat.
mungkin Allah tidak mengabulkan permohonan anda di Dunia, tapi Allah akan memberikan apa yang anda minta itu di akhirat kelak.
Kembali ke cerita di atas mengapa setelah anak kecil tadi memanjatkan do'anya lalu ia mendapati makanan di meja makan, karena orang tuanya telah berpesan kepada tetangganya yakni jangan hidangkan makanan untuk si kecil kecuali ia telah berdo'a sebelum beranjak makan. Apa tujuan dari orangtuanya memberikan amanah itu. yakni agar membiasakan anaknya tetap melakukan ibadah walau tanpa sang ayah di sisinya agar ia selalu istiqomah, dan memberikan pengetahuan bahwa sebelum ia memperoleh rezekinya ia harus berusaha dan berdo'a, karena apa-apa yang ada padamu itu asalnya dari Allah
وما بكم من نعمة فمن الله
"dan nikmat apa saja yang ada padamu maka itu datangnya dari Allah"
Jadi intinya istiqomah dalam berdo'a itu perlu, coba dan terus mencoba dan jangan pernah putus asa jauhkan suudzhon kepada Allah, karna Allah lebih tau apa yang terbaik bagimu.
Wallahu a'lam bissohab...

Selasa, 30 Januari 2018

SAHABAT

بسم الله الرحمن الرحيم

ARTI SAHABAT
oleh : ismail

co..ki..ca..il
-asal tanjung balai karimun (sumatra) yang katanya pusat kriminalitas, gokil, kadang rajin tapi paling sering malasnya, padahal anak ustadz, paling lama kalau nentuin pilihan, sukanya dengerin rege sambil naik vespa, rambut pendek botak gitu lh.
"Hariadi prayoga sukma/ucok"

-asal solo, alhamdulillah masih daerah jawa, kota santri, nih sama kadang rajin tapi paling sering malasnya, angannnya sih pengen keliling dunia dan mendirikan lembaga pendidikan, masuk kuliah aja bisa di hitung berapa kali, saat yang lain ingin kuliah dia malah ingin di DO dari kampus, sukanya kabur dari kelas, rambutnya panjang dibiarin berantakan lagi. "dicky priambodho/zulebid"

-asal bengkulu (sumatra), pusat pelecehan seksual dan pembegalan, tapi kalau nih in shaa allah rajin tapi kalau malasnya datang uhh seharian gak nongol di pondok, gak boros, sukanya liat akhwat cadaran, rambutnya lumayan panjang tapi alhamdulillah bisa di urus. "nur hadi/ca"

-wah sekarang giliran yang nulis nih, gak usah aja ya karena kata paman ku "Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun. Karena yang menyukaimu tidak butuh itu, dan yang membencimu tidak percaya itu" (Ali Bin Abi Tholib)

10 september 2016, pertama kali menginjakkan kaki di tanah gersang, maklum karena di atas gunung batu kapur,di kelilingi hutan jati, tapi jatinya sudah tak bergairah untuk hidup lagi, sumber air jauh, yang kelihatan hanya fatamorgana.

Tapi anehnya tak sampai beberapa minggu setelah aku dan teman-teman seangkatan ku tiba di tempat itu, suasana berubah drastis, pepohonan yang kering kembali hijau, rahmat Allah selalu membasahi tanah itu, sehingga mudah mendapatkan air. ya itulah gunung kukusan, kecamatan panceng, kabupaten gersik.

aku tinggal berasrama menempati kamar satu, disni lh awal perjuangan bermula. sama sekali tak mengenal mereka, ada yang orangnya calm, gokil, so' cool, heboh, segala bentuk rupa ada disitu.

seiring waktu berlalu, mulai akrab, jalan bareng, tertawa bareng, makan bareng karena satu nampan, tidur bareng karena gak ada ranjang karena di lantai, mandi bareng karena mandinya di sumur, saking akrabnya,  kalau melanggar pertauran juga bareng tapi ini jarang ya.

Susah senang ya senang-senang aja, sahabat lebih berharga dari uang, sahabat bisa membawa mu hingga ke ridho Allah, sahabat bahkan lebih berharga dari pacar "bagi yang pacaran".

tapi sahabat yang mampu membawamu menjadi lebih baik itu jarang, menurut saya sahabat ada dua macam yakni sahabat dunia dan sahabat akhirat, memang kita gak tau siapa dia sahabat dunia dan sahabat akhirat kita, tapi bisa di ketahui dari seluk beluk jalan persahabatan mu dengannya.

sahabat dunia, jalan bareng tertawa bareng, ketika salah hanya dibiarkan saja, tidak mengajak kepada hal hal yang bermanfaat, bahkan ketika engkau membutuhkannya dia tidak siap untuk hadir, namanya saja sahabat DUNIA, pasti akan hilang.

sahabat akhirat, jalan bareng tertawa bareng, sholat bareng, ke majelis bareng, ketika kau salah dia menegur dengan bahasa persahabatan kalian, mengajak ke hal yang bermanfaat, kapan saja kau butuh dia in shaa allah dia ada untuk itu, sahabat akhirat bisa di bagi dua yakni partner hidupmu (istri) atau teman akrab mu.

صديقك من ابكاك، لا من اضحكك
"sahabat mu adalah yang menangisi mu, bukan yang menertawakan mu"

Ya allah jadikanlah sahabat-sahabat ku di dunia sekarang ini menjadi sahabat-sahabat ku di akhirat juga. Amiiinn

Ibumu Duniamu, Ibumu Akhiratmu

November 2007, hari itu aku membawa keluarga kecilku keluar dari kampung halaman yang hampir sebagian besarnya dihuni oleh keluargaku se...